Menghadapi Ancaman Malware Ngate: Analisis dan Strategi Pencegahan

Dalam era digital yang semakin maju, penjahat siber terus-menerus mengembangkan teknik serangan yang lebih kompleks dan canggih. Salah satu inovasi terbaru adalah pemanfaatan malware NGate yang mengeksploitasi teknologi Near Field Communication (NFC) untuk mencuri data pembayaran dan mengakses rekening ATM. Artikel ini memberikan analisis mendalam tentang bagaimana malware NGate beroperasi, mekanisme serangan melalui NFC, dari berbagai studi kasus spesifik serta strategi mitigasi dan pencegahan yang dapat diterapkan untuk mengatasi ancaman semacam ini.

8/30/20245 min read

a couple of people that are sitting in a car
a couple of people that are sitting in a car

Eksploitasi Platform Aplikasi untuk Menguras ATM melalui Malware NGate

Jayadi Sirun

Abstrak

Dalam era digital yang semakin maju, penjahat siber terus-menerus mengembangkan teknik serangan yang lebih kompleks dan canggih. Salah satu inovasi terbaru adalah pemanfaatan malware NGate yang mengeksploitasi teknologi Near Field Communication (NFC) untuk mencuri data pembayaran dan mengakses rekening ATM. Artikel ini memberikan analisis mendalam tentang bagaimana malware NGate beroperasi, mekanisme serangan melalui NFC, dari berbagai studi kasus spesifik serta strategi mitigasi dan pencegahan yang dapat diterapkan untuk mengatasi ancaman semacam ini.

Konsultasi Hukum dan Scientific 

Pendahuluan

Seiring dengan perkembangan teknologi, ancaman keamanan siber semakin kompleks dan sulit untuk diatasi. Malware NGate adalah contoh terbaru dari jenis serangan yang memanfaatkan kelemahan pada teknologi NFC. Artikel ini bertujuan untuk memahami mekanisme serangan ini dengan lebih baik dan menawarkan solusi untuk mitigasi dan pencegahan kepada Masyarakat agar berhati hati dan waspada terhadap berbagai macam macam tawaran pengunduhan aplikasi yang dilakukan oleh penjahat melalui rekayasa sosial.

Teknologi NFC dan Kerentanannya

Near Field Communication (NFC) adalah teknologi komunikasi nirsentuh menggunakan radio frekuensi untuk bertukar data dalam jarak yang sangat dekat umumnya kurang dari 10 cm yang dioperasikan pada frekuensi 13,56 MHz, teknologi ini dirancang dengan kecepatan rendah yang diaplikasikan dalam system pembayaran mobile dan transfer data dalam skala kecil. Teknologi ini semakin umum digunakan dalam berbagai aplikasi, seperti pembayaran mobile, akses kontrol, dan transfer data. Meskipun NFC menawarkan kemudahan dan efisiensi, teknologi ini juga memiliki kerentanan yang dapat dieksploitasi oleh penjahat siber. Kerentanan cara kerja NFC masih dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam serangan cyber.

Cara Kerja NFC

Cara Kerja NFC memanfaatkan gelombang radio untuk mentransmisikan data antara dua perangkat yang kompatibel. NFC menggunakan dua mode operasi utama yaitu pertama, mode Pembaca/Tulis (biasanya berupa pembaca atau terminal) untuk membaca atau menulis data ke tag NFC pasif atau perangkat lain yang berfungsi sebagai tag dan kedua, mode Peer-to-Peer mode ini, kedua perangkat NFC dapat berkomunikasi secara langsung satu sama lain, memungkinkan terjadinya pertukaran data.

Proses komunikasi NFC melibatkan beberapa langkah:

  1. Inisiasi Koneksi: Salah satu perangkat berfungsi sebagai inisiator, dengan cara mengirim gelombang radio untuk mendeteksi perangkat lain dalam jarak dekat;

  2. Negosiasi Protokol, Setelah perangkat saling mendeteksi, mereka bernegosiasi tentang protokol komunikasi yang akan digunakan;

  3. Pertukaran Data yang ditransmisikan antara perangkat menggunakan gelombang radio, dengan kecepatan transfer yang bervariasi tergantung pada aplikasi.

Kerentanan NFC

Meskipun NFC dirancang untuk beroperasi dengan aman, beberapa kerentanan dapat dieksploitasi oleh penjahat siber, di antaranya adalah:

  1. Enkripsi yang Lemah, NFC menggunakan protokol komunikasi yang sering kali tidak dilengkapi dengan enkripsi kuat secara default. Sebagian besar data yang dikirimkan dalam komunikasi dalam format plaintext, membuatnya rentan terhadap penyadapan (Schiller, B. (2019); Man-in-the-Middle (MitM), Penyerang flatform NFC dapat memanfaatkan kelemahan dalam protokol enkripsi untuk melakukan serangan MitM, di mana penyerang dapat menyadap, mengubah, atau mengalihkan data yang dikirim antara dua perangkat NFC (Kaneko, K., & Kutsuna, M. (2021).

  2. Autentikasi yang Lemah dan Minimal, Beberapa aplikasi NFC sering tidak memerlukan autentikasi kuat sebelum mengizinkan akses data. Prosedur ini memungkinkan perangkat yang tidak sah atau tidak legal mengakses atau memodifikasi data tanpa otorisasi memperoleh akses yang sah dari provider (Pomerleau, M. (2017). Dengan Tag yang Tidak Terlindungi atau pasif, dapat dikategorikan sebagai platform yang tidak memiliki sumber daya atau kapasitas untuk melakukan autentikasi kompleks, bahkan sering kali tidak dilindungi dengan baik, kelemahan Otentifikasi ini menjadikannya NFC target mudah untuk penyerangan (Liu, Y., & Yang, J. (2018;

  3. Pemanfaatan Jarak Dekat, Meskipun NFC dirancang untuk beroperasi dalam jarak dekat, penyerang dapat menggunakan perangkat yang dirancang khusus untuk memperpanjang jarak jangkauan komunikasi yang memungkinkan penyerang untuk menangkap data dari jarak yang lebih jauh (Chen, L., & Zhang, Q. (2020). Karena NFC beroperasi pada frekuensi radio yang sama dengan banyak perangkat lain oleh sebab itu interferensi sinyal dapat mempengaruhi keandalan dan keamanan komunikasi NFC (Pereira, A., & Santos, J. (2019). Contoh Kasus Penyerangan dengan Skimming NFC, dimana penjahat siber menggunakan perangkat skimming untuk membaca data kartu pembayaran dari jarak dekat tanpa izin pemiliknya, yang sering terjadi di area publik seperti tempat parkir atau perhotelan pada Sistem Pembayaran Mobile;

Konsep Malware NGate

Malware NGate dirancang untuk mengeksploitasi kerentanan dalam teknologi NFC. NGate bekerja dengan memanfaatkan toolkit yang dikenal sebagai NFCGate untuk menganalisis dan memanipulasi trafik NFC. Toolkit ini memungkinkan penyerang untuk menyadap data yang dikirimkan antara perangkat NFC dan melakukan serangan man-in-the-middle.nNFCGate adalah toolkit yang digunakan oleh penjahat siber untuk Menganalisis Trafik NFC sedemikian hingga pelaku dapat menangkap dan menganalisis trafik NFC yang dikirimkan antara perangkat, memungkinkan penyerang untuk membaca data yang dikirimkan. Selanjutnya terjadi Manipulasi data telah ditangkap, memungkinkan penyerang untuk memodifikasi atau mengalihkan data tersebut ke server mereka untuk disembunyikan, disebarluaskan ke beberapa perangkat lain yang tidak memiliki hak hukum..

Penyebaran Malware

Penyebaran malware NGate sering kali dilakukan melalui metode social engineering yang canggih seperti Pesan Teks dan Phishing yang tampaknya berasal dari otoritas yang sah, seperti lembaga pemerintah atau bank. Pesan ini dimaksudkan agar dan mengarahkan korban untuk menginstal aplikasi melalui tautan yang disediakan oleh penjahat yang secara langsung terhubung pada web palsu yang dirancang untuk mengumpulkan data penting yang telah dicuri. Pada saat seseorang telah menginstal aplikasi yang disarankan maka malware NGate tanpa memerlukan izin dapat mengakses NFC pada perangkat untuk mengakses data yang dikirimkan melalui NFC, seperti informasi kartu pembayaran dan rincian akun, Mengirimkan data yang dicuri ke server penjahat siber kemudian Menggunakan data yang dicuri untuk menarik uang dari ATM atau melakukan transaksi nirsentuh di kasir.

Pencegahan dan Mitigasi

Pendidikan kepada pengguna adalah langkah pertama dalam pencegahan sebelum mengunduh atau menginstalnya menginstal aplikasi pastian tautan yang diterima melalui pesan teks atau email adalah sah dan tidak mengarahkan ke situs web palsu cara seperti ini untuk mencegah menginstal aplikasi dari sumber yang tidak dikenal atau mencurigakan.

Penggunaan perangkat keamanan penting bagi masyarakat akan menerapkan perangkat lunak keamanan yang mampu memindai aplikasi berbahaya dapat membantu mengidentifikasi dan menghapus malware sebelum dapat menyebabkan kerusakan. Penting juga untuk memperbarui sistem operasi dan aplikasi untuk menjaga perangkat tetap diperbarui untuk memperbaiki kerentanan yang diketahui atau menggunakan jasa aplikasi keamanan terpercaya dari penyedia yang terpercaya untuk melindungi perangkat dari malware.

Pengaturan agar menonaktifkan NFC saat tidak digunakan dapat mengurangi risiko serangan, dilakukan dengan cara, di antaranya pastikan NFC dimatikan di perangkat kecuali diperlukan untuk transaksi yang sah dan Batasi Akses Aplikasi hanya untuk mengakses NFC hanya pada aplikasi yang terpercaya.

Malware NGate adalah contoh terbaru dari bagaimana penjahat siber memanfaatkan teknologi modern untuk melakukan kejahatan finansial anda. Dengan memahami mekanisme serangan ini dan menerapkan langkah-langkah pencegahan yang tepat, pengguna dapat melindungi diri mereka dari ancaman ini. Penelitian dan pengembangan lebih lanjut dalam deteksi dan mitigasi serangan berbasis NFC sangat penting untuk melindungi data finansial dan privasi pengguna.

Referensi

  1. ESET. (2024). "Laporan Keamanan Siber: Malware NGate dan Eksploitasi NFC." [ESET Research Report].

  2. Kepolisian Ceko. (2024). "Penangkapan Geng Penjahat Siber dan Kasus Serangan Malware." [Czech Police Press Release].

  3. NIST. (2023). "Panduan Keamanan NFC dan Perlindungan Data." [National Institute of Standards and Technology].

  4. Schiller, B. (2019). NFC Security Challenges and Opportunities. IEEE Transactions on Information Forensics and Security. doi:10.1109/TIFS.2019.2908157.

  5. Kaneko, K., & Kutsuna, M. (2021). MitM Attacks in NFC-based Payment Systems. Proceedings of the 2021 International Conference on Security and Privacy. doi:10.1109/SP.2021.9435695.

  6. Pomerleau, M. (2017). NFC Security Risks and Authentication Weaknesses. Journal of Cyber Security Technology. doi:10.1080/23742917.2017.1341196.

  7. Liu, Y., & Yang, J. (2018). Security Implications of Passive NFC Tags. IEEE Access. doi:10.1109/ACCESS.2018.2872762.

  8. Chen, L., & Zhang, Q. (2020). Exploiting Extended Range in NFC Communications. International Journal of Information Security. doi:10.1007/s10207-020-05190-6.

  9. - Pereira, A., & Santos, J. (2019). Signal Interference and Security in NFC Networks. IEEE Transactions on Wireless Communications. doi:10.1109/TWC.2019.2902153.

  10. Wright, J. (2020). Skimming NFC Cards: Real-World Attacks and Prevention. Cybersecurity Journal. doi:10.1080/21624703.2020.1794894.

  11. Anderson, R., & Böhme, R. (2021). Payment System Vulnerabilities and NFC Security. Financial Cryptography and Data Security. doi:10.1007/978-3-030-63664-5_6.