Forensic and Crminalistc Science

Ilmu Forensik merupakan aplikasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang secara kriminalisitik oleh Penegaj hukum untuk menetapkan kedudukan seseorang di depan hukum

5/16/2024

Dr. Drs. Jayadi Sirun,MH.

Forensik & Criminal Law Expert

Anomali Gigi Menjadi cara identifikasi identitas seseorang

Gigi seseorang merupakan salah satu ciri yang melekat pada diri seseorang, selain Sidik jari, DNA, tulisan tangan, suara dan ciri khusus lain yang dimiliki oleh seseorang dapat diaplikasikan untuk menetapkan identitas seseorang. Gigi selain memiliki fungsi untuk melembutkan makanan juga dapat digunakan untuk mengetahui jenis kelamin, asal usul keturunan, dan identitas seseorang. Dengan mempelajar morfologi gigi, Ciri-ciri gigi non-metrik yang secara genetik menunjukkan keragaman ekspresi antar populasi. Sejarah seperti konflik bersenjata , bencana alam atau bencana massal yang mengakibatkan manusia mengalami kematian. Morfologi gigi dapat terbentuk melalui proses biologis sejak pikir itu tumbuh kemudian mengalami kerusakan atau fragmentasi, unsur-unsur lain yang yang memungkinkan gigi mengalami, modifikasi, abrasi atau erupsi. Perawatan dan kebiasaan makan merupakan salah satu proses identifikasi antropologi forensik dalam berbagai konteks menjadi lebih sulit dan kompleks untuk dapat mengidentifikasi Kiki seseorang.

Antropologi biologis dan antropologi forensik menempatkan ciri-ciri gigi non-metrik menyediakan  wawasan unik tentang sejarah evolusi dan susunan genetik populasi manusia. Atribut non-metrik dapat membedakan metrik tradisional karakteristik kualitatif morfologi gigi, seperti aksesori gigi seri, pemotong, penghancur dan pola titik runcungnya. Ciri-ciri ini penting gigi pada etnis tertentu dan muncul akan menghasilkan  pola dalam demografi tertentu yang memiliki relevansi bawaan yang koheren dan mungkin merupakan indikasi etnis. Prosedur ini memberikan informasi penting untuk penyelidikan filogenetik dan/atau genetik yang mungkin menjadi indikator genetik nenek moyangnya. Pola makan dan kebiasaan hidup memungkinkan kandungan mineralisasi gigi menjadi lebih kokoh, kualitas gigi non-metrik stabil kecuali ada gangguan  ekstrinsikseperti karies, penyakit pengecilan gigi, trauma, dan perawatan estetika. Oleh karena itu gigi dapat digunakan secara efektif dalam identifikasi ras dan identifikasi antemortem.

Sudut garis gigi molar pertama rahang atas mempunyai sedikit cusp tambahan yang disebut cusp Carabelli, terlihat pada gigi geraham pertama atas, titik puncak tambahannya semakin menghilang sebagai petunjuk merupakan gigi geraham kedua dan ketiga, ciri yang demikian bersifat spesifik, setiap orang memilik memiliki titik puncak dalam bentuk yang berbeda. Permukaan lingual gigi seri dengan bentuk seperti sekop memiliki tonjolan di tepi lingual, penelitian cetakan gigi, evaluasi klinis langsung, radiografi, dan fotografi digital digunakan untuk membedakan ciri gigi antara orang ras Kaukasia dan Mongoloid berhasil dengan baik. Pada saat ini  lebih dari 135 fitur gigi telah ditemukan pada sistem gigi manusia., yang dilakukan dengan cara pemeriksaan dan identifikasi karakteristik non-metrik mudah dilihat dan didokumentasikan yang memberi pengetahuan tentang variasi genetik dan etnis sekalipun keausan gigi dan karies dapat menyebabkan hilangnya beberapa fitur gigi.

Baru sedikit penelitian yang telah dilakukan untuk memahami universalitas semua sifat gigi dalam suatu populasi etnis, meskipun penelitian terdahulu mempelajari sifat non-morfik gigi telah dilakukan. Sejauh ini penelitian pertama yang yang dilakukan untuk meneliti populasi India Selatan secara menyeluruh untuk melengkapi penelitian atau informasi mengenai anatomi gigi sebagian besar dari hasil penelitian di Eropa dan Amerika, penelitian gigi secara lokal sangat diperlukan yang memungkin hasil penelitian populasi etnis India Selatan, amerika dan Eropa berbeda dengan karakteristik gigi pada setiap wilayah. Menawarkan penelitian gigi dengan instrumen forensik akan membuka jendela ke dalam jaringan kompleks tentang variasi dan garis keturunan manusia yang pada akhirnya emberikan kontribusi besar untuk memahami interaksi antara genetika, adaptasi, dan evolusi dan lain sebagainya yang memungkinkan proses identifikasi dalam penegakan hukum lebih mudah. Contoh dalam penemuan mayat tanpa identitas, kerusuhan massal, korban tenggelam di laut, mayat yang tinggal tulang belulang dan kejahatan mutilasi. 

Reff: Journal, Sureshbabu S, Ramadoss R, Arthanari A, et al. (May 08, 2024) Dental Anomalies: An Identification Marker in Forensics. Cureus 16(5): e59922. doi:10.7759/cureus.59922