Pengembangan Produksi Hidrogen dari Ammonia: Solusi Energi Bersih untuk Kendaraan Alternatif

Campuran Hidrogen - Ammonia sebagai solusi Energi Bersih untuk Kendaraan Alternatif

Halolaw

12/26/20242 min read

Energi Hidrogen-Amonia

Energi Fosil selama ini telah menjadi primadona dihampir semua sekmen yang memerlukannya, pemanfaatan energi ini telah membawa dampak positif terhadap kemakmuran manusia dan sebaliknya dampak negatifnya berupa kerusakan lingkungan, kesehatan dan atmosfer. Segala upaya ilmuwan mencari energi alternatif terbarukan semakin mendesak di tengah meningkatnya kesadaran akan dampak negatif energi fosil terhadap lingkungan dan kesehatan manusia, seperti baterai, energi panas bumi, angin, air, gelombang laut dan matahari bahkan pengembangan energi hidrogen yang diperoleh dari air dan sumber lainnya seperi campuran hidrogen-amonia sebagaimana dikembangkan CMB-Tech.

Indonesia sebenarnya telah memiliki Undang-Undang (UU) Nomor 30 Tahun 2007 tentang Energi, Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2014 tentang Kebijakan Energi Nasional, Perpres Nomor 11 Tahun 2023 dan RUU Energi Baru dan Terbarukan (EBT), yang merupakan inisiatif DPR dan telah masuk dalam Program Legislasi Nasional yang mewajibkan pemerintah untuk meningkatkan penyediaan Energi Baru dan Terbarukan (EBT). UU EBT sangat penting untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi minyak Indonesia yang semakin menipis, dismaping untuk mengurangi emisi karbon dan mencapai karbon netral pada tahun 2060. Energi yang bersumber dari hidrogen sebagai salah satu opsi energi bersih alternatif yang menjanjikan. Sebagai salah satu aspek penting dari pengembangan energi hidrogen adalah kendali produksi hidrogen dari ammonia atau mencempuran hidrogren-amonia sebagai upaya mencari solusi yang lebih ramah lingkungan.

Produksi Hidrogen

Produksi hidrogen dapat diperoleh dari memecah air menjadi gas Hidrigen dan Oksigen atau dengan memecah ikatan Nitrogen dengan hidrogen dari ammonia antaranya menggunakan metoda dekomposisi thermal atau katalitik. Dalam proses ini, ammonia (NH3) dipecah menjadi nitrogen (N2) dan hidrogen (H2) pada suhu tinggi dengan bantuan katalis. Kelebihan utama pemanfaatan ammonia adalah kandungan hidrogennya yang tinggi, yang menjadikannya sebagai sumber yang efisien dan efektif untuk menghasilkan hidrogen. Selain itu, ammonia dapat diproduksi dengan cara yang lebih berkelanjutan, termasuk melalui elektrolisis air dengan sumber energi terbarukan.

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) sebagaimana dikuti dari https://www.bloombergtechnoz.com/detail-news/41220/ri-punya-5-proyek-hidrogen-amonia-kapasitas-1-4-juta-ton-tahun, melaporkan Indonesia setidaknya memiliki 5 proyek untuk memproduksi hidrogen dan amonia yang saat ini tengah dikembangkan oleh PT Pertamina (Persero) dengan kapasitas produksi hidrogen dan amonia bersih mencapai 1,4 kilo tonnes per annum (ktpa)." Proyek ini merupakan sumber energi terbarukan, sebab bahan amonia dapat dengan mudah diperoleh tanpa merusak lingkungan.

Hidrogen dan amonia sebagai energi bebas karbon, banyak ahli menyarankan bahwa penggunaan amonia sebagai vektor sementara untuk hidrogen akan diperlukan untuk mengatasi tantangan penyimpanan dan pengangkutan yang terkait dengan hidrogen, sehingga beberapa penelitian, seperti (Royal Society 2020) menyarankan penggunaan amonia sebagai solusi bahan bakar yang memungkinkan secara luas digunakan diberbagai bidang pertanian, dibandingkan dengan hidrogen dan bahan bakar fosil, hidrogen juga memiliki risiko pembakaran yang rendah. Seiring dengan meningkatnya permintaan hidrogen sebagai energi, penyimpanan hidrogen dalam bentuk amonia dapat mengurangi resiko hidrogen sebagai bahan bakar terbarukan.

Dampak Lingkungan dan Kesehatan

Transisi menuju energi hidrogen dari ammonia memiliki potensi besar dalam mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil. Dengan mengurangi emisi gas rumah kaca, proses ini tidak hanya berkontribusi pada perlindungan lingkungan tetapi juga meningkatkan kualitas udara dan kesehatan masyarakat. Implementasi kendaraan berbasis hidrogen yang memanfaatkan ammonia sebagai bahan bakar dapat membantu menekan pencemaran dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh kendaraan konvensional yang beroperasi dengan bahan bakar fosil.

Secara keseluruhan, pengembangan produksi hidrogen dari ammonia menawarkan sebuah harapan baru bagi masa depan energi alternatif. Dengan investasi dan penelitian yang lebih lanjut dalam teknologi ini, kita dapat menciptakan sistem energi yang lebih berkelanjutan, mengurangi dampak lingkungan, serta memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan masyarakat. (Dr. Drs. Jayadi Sirun, MH.)